My Rainbow Dreams

Just Blogger Templates

Minggu, 03 November 2013

Aku perindumu !

Aku perindu perhatian. Aku perindu kasih sayang. Kututup mata dan telinga untuk melihat senyum manis dan perhatian-perhatian kecil yang tercipta dari si pelaku yang akan menebar harapan palsunya. Tapi ternyata aku tetap saja berharap. Sosokmu yang tiba-tiba hadir. Membuat pagiku lebih terasa berwarna, membuat hariku menjadi lebih berharga dan membuat hidupku menjadi bermakna. Ah semua berebihan..

Pada intinya aku adalah seorang wanita yang takut jatuh cinta. Terlalu baik, terlalu di kontrol oleh emosi, rindu, kangen, cemburu dan semacamnya. Aku takut dan lelah. Tapi kenapa? pria yang sebentar lagi akan pergi dari kota seindah ini hadir di hidupku?

Perasaan aneh ini sudah muncul seminggu setelah perkenalanku dengan pria berpostur sedang itu. Aku kangen jika tak saling mengirim pesan BBM. Aku takut ketika dia menuliskan bahwa dia sedang sakit. Aku ikut bahagia jika skripsi yang dia kerjakan berjalan lancar. 

Tuan, kurasa aku sudah mulai jatuh hati kepadamu. Kumohon jangan kau beri harapan yang berlebihan. Aku takut. Kumohon. Jika kau tak benar-benar ingin menjadikanku tujuan tinggalkan aku detik ini juga. Namun jika aku ini penting untukmu beri aku kepastian. Jangan buat tidur malamku tak nyenyak dan berkurang hanya untuk memikirkanmu. 

Aku perindu perhatian sekaligus perindumu.

Sabtu, 20 Juli 2013

2 Juli Satu Bulan Setelah Ulang Tahunmu

Senin, 3 Juni 2013

Sehari setelah ulang tahunmu. Cup cake dengan 2 lilin, sederhana tapi bermakna bagiku. Bersama sahabat-sahabatmu ku gedor pintu kamar. Dengan muka yang kusut, rambut berantakan dan baju acak-acakan karena terbangun dari tidur siangmu. Kau tiup lilin pada cup cake yang aku pegang. Mungkin buatmu yang kulakukan hanyalah buang-buang waktumu saja. Tak ada hadiah spesial yang aku persiapkan. Aku hanya punya sekeping CD yang menyimpan beberapa slide foto di dalamnya. Tak berharap banyak, aku tak meminta lebih. Tapi yang aku dapatkan petang itu hanya perhatian tak acuh. Lelahku terbayar rasa sakit. Ku kira detik itu aku akan bahagia sepertimu tapi dugaanku 100% salah. Dan aku tersadar detik itu aku benar-benar kehilanganmu...

Juniku terasa hambar. Sayatan-sayatan kecil terasa pilu ketika aku melewati beberapa tempat yang sering aku kunjungi bersamamu. Ingatan yang seharusnya aku lupakan kembali muncul di permukaan seperti tayangan langsung yang harus aku lihat. Kau begitu mendalam. 

Tapi bukankah hidupku harus terus berjalan ada ataupun tanpamu? Dahulu sebelum kau datang dan membual dengan kata-kata manismu hidupku baik-baik saja dan itu artinya aku juga akan baik-baik saja bila kau pergi. Aku bersyukur terlepas dari jeratmu. Aku tak marah apalagi kecewa. Hanya aku tak menyangka pria polos dan baik sepertimu mampu menyakiti aku yang keras kepala ini.

Tak ada lagi nomor mu tertera di layar handphone ku, karena memang benar untuk melupakanmu aku harus menghapus nomor ponselmu pula. Satu bulan penuh aku tak pernah memutar lagu kesukaan kita, aku tak pernah melalui jalan yang sering kita lalui, aku tak pernah menyentuh gitar kesayanganku karena gitar adalah benda kesayanganmu, aku tak pernah makan di tempat biasa kita sering makan dan aku benar-benar ingin melenyapkan semua kenangan yang berhubungan denganmu.

Aku berhasil. Aku sudah baik-baik saja. Tak ada lagi rasa sakit ketika aku memutar lagu kesukaan kita, tak ada pula bayangan wajahmu ketika aku melewati jalan yang sering kita lewati. Aku benar-benar melenyapkanmu. Tapi...

2 Juli 2013

Aku mengira sahabatku bergurau saat mengira dia sedang melihatmu. Setelah ku pastikan  ternyata itu bukan kau dia hanya seseorang yang mirip denganmu. Hal yang tak ku duga ketika aku menoleh kebelakang sosokmu nyata. Di atas sepeda motor kesayangan mu kau lajukan motor ke arah yang ku ketahui. Kost seseorang yang katamu tak pernah akan kau jadikan kekasihmu. Entah setan apa yang merasuk ke dalam ragaku yang kalab. Aku diam-diam mengikutimu. Dan ternyata aku melihat yang seharusnya tak ku lihat. Kau berboncengan mesra dengan wanita itu. Persendian ini terasa lemas, sepeda motor yang ku pacu seketika menjadi pelan lajunya, mata ikut berkaca-kaca ketika sahabatnya sakit (hati). Dapat aku simpulkan bualanmu hanyalah omong kosong yang seharusnya dulu tak pernah aku percaya. Sebulan yang lalu kamu memohon, mengemis agar kedekatanmu dengan wanita itu tak ku beberkan pada sahabat-sahabat mu.  Pikiranku kacau. Aku kembali lagi ketempat semula , sialnya aku berpapasan lagi dan dengan tampang polos kamu klakson aku. Ah pria macam apa kau ini tak punya perasaan !!


Selasa, 14 Mei 2013

Kau Pria Yang tak Percaya Cinta

Ini jalan yang ku pilih untuk tetap bersamamu setelah perpisahan itu. Kita tak benar-benar berpisah. Status kita yang berbeda. Ternyata kau tak banyak berubah setelah kejadian itu. Kau masih sama seperti dahulu menganggapku sama seperti mantan kekasihmu. Sampai kapan kau akan mengira aku akan menduakan mu? sampai kapan kau akan mengira aku akan meninggalkanmu dan menghempaskan kamu sendirian dalam sunyi? pernahkan aku membiarkan kamu menyelesaikan masalahmu sendiri? pernahkah aku berlari menjauh saat kamu berada di posisi yang paling rendah pada hidupmu? Tidak kan..

Aku berusaha mengabaikan rasa sakitku untuk menciptakan bahagiamu. Aku selalu tak memperdulikan masalahku sendiri. Aku selalu sibuk, sibuk memikirkan cara-cara agar kau selalu bahagia. Hmm bahagiamu kan bukan pada diriku :)

Kau pria yang tak percaya cinta. Bukankah kau dulu kau yang mengajarkan aku bahwa cinta itu indah. Tapi kau sendiri yang tak mempercayainya. Bahkan kau tak bisa membedakan siapa yang benar-benar mencintaimu atau sekedar kagum denganmu.

Tak ada kata-kata yang tepat untuk menggambarkan sosokmu. Namun tiada hari untuk tak membicarakanmu dalam perbincanganku dengan Tuhan. Apa kau demikian?

Ingin rasanya aku terlepas dari jeratmu. Aku lelah berpura-pura tak mendengar saat kau sebut-sebut namanya di depan mukaku.  Aku lelah berpura-pura baik-baik saja. Ah aku merindukan kamu yang dulu, aku selalu merindukan sosokmu yang dahulu :(


Sabtu, 16 Maret 2013

Apa salahnya jika Ibumu penjual jamu dan ayahmu petani?

"aku hanya anak seorang penjual jamu, ayah ku seorang petani. Apa kamu mau dengan anak penjual jamu dan petani?"

Aku tau, kamu sedang mencoba meragukan pilihan ku. Kamu sedang berusaha membuat aku mundur menjauhi mu. Tapi kamu salah. Selama kamu belum enyah dari hadapan ku mungkin aku tak akan mundur. Bukannya aku mengemis menunggu cintamu, tapi kamu sendiri yang meyakinkan aku kalau kamu juga tak akan mundur. Tapi kenapa, sekarang dengan gampangnya kau mempermainkan aku seperti boneka barbie? bukankah pria sejati tak akan memainkan boneka barbie?
Apa salahnya jika orangtua mu penjual jamu dan petani? bukankah itu pekerjaan halal? ini memang terlampau jauh untuk mengikut campurkan orangtua kedalam masalah kita. Status saja tidak jelas kenapa harus ada orangtua di dalam hubungan kita.

Aku malas memikirkan ini. Terlebih memikirkanmu walau tanpa sengaja. Kamu hebat mampu merasuk menelusup di rongga pikiranku. Bahkan saat kamu sudah tidak menjadi kekasihku lagi. Bukan sesuatu hal yang baru, dulu kau yang meninggalkan aku dengan alasan-alasan klasikmu. Ya alasan yang tak logis menurut ku. Tetap saja aku tak dapat membencimu setelah perpisahan itu. Semakin hari justru aku dan kamu semakin akrab. Dekat, seperti dulu.

Aku selalu mendekap mu dalam doa, tak letih ketika aku memohon ampun kepada Tuhan aku menyelipkan kita . Doa biasa sebenarnya "jika berjodoh dekatkan jika tidak hilangkan rasa ini dan biarkan dia mendapatkan yang lebih baik begitu juga dengan ku". Tapi Tuhan selalu mendekatkan kita dengan pertemuan-pertemuan yang tak terduga. Apa itu jodoh? semoga tidak.

Ah aku tak tau, aku terlalu muda untuk memikirkan itu. 

"kamu bisa menerima keadaan keluargaku, tapi bagaimana dengan orangtuamu bila tau anaknya mendapatkan mertua penjual jamu dan petani? cukup aku terluka dengan masalaluku dan cukup membuat orangtuaku malu"

Terus saja mengoyahkan pendirianku. Aku tetap bertahan sebelum kau yang mundur.  Jika memang kelak aku berjodoh denganmu aku punya dua tangan, punya dua kaki punya tenaga dan pikiran. Aku bisa bekerja.

Jika kau menginginkan aku pergi baik, aku akan pergi tapi bukan untuk sekarang. Aku akan pergi setelah tugas ku selesai. Menjagamu di kota pelajar ini~




Senin, 11 Februari 2013

Setelah Semua Usai

Sosok sederhana. Tak begitu tampan dengan kulit bersih badan tegap tak terlalu besar ataupun kecil. Seseorang yang dulu cerewet dengan ulah konyolku. Seseorang yang selalu mengkhawatirkanku. Semua telah usai. Aku merindukannya, aku merindukan sosok itu.

Cinta dan sayang yang tak mampu bertahan memaksa kami harus saling melepas setelah kami sama-sama berjuang. Awalnya kami saling menyayangi sebelumnya harus saling menyakiti dan melupakan satu di antara yang lain. Kisah yang tak sempurna sesempurna mimpi-mimpi yang sempat kami rajut. Semua telah usai.

Tak ada lagi yang bisa ku banggakan. Tak ada lagi tangan lembut yang mengusap kepalaku saat aku merindukan keluargaku di sana. Tak ada lagi yang meledekku "pipi tembem" "hidung pesek" "bibir kecil tapi memble". Ah aku merindukannya Tuhan..

Tak munafik. Bayang-bayangnya selalu menjadi sosok yang harus ku hindari. Seolah menempel di setiap aku berjalan kemanapun untuk menghindar darinya. Selalu saja dia tak pernah absen dari mimpiku. Selalu saja dia yang ku ingat setiap aku hendak memejamkan mata ataupun membuka mata setelah aku tertidur. Berhentilah berputar di otakku. Ku mohon, semua telah usai.

Sialnya aku tak bisa membencinya. Setiap kata yang terlontar dari bibirnya selalu saja bisa ku maafkan. Setiap perbuatannya selalu saja bisa ku ampuni. Padahal semua telah usai.

Secepat itu aku terlupakan. Secepat kisah antara aku dan dia. Sesingkat perkenalanku dengannya. Ajari aku melupakan mu!! Ku mohon..

Apa kamu masih sering merindukan aku saat semua ini telah usai? Ah pertanyaan bodoh, tentu saja tidak. Mungkin dia sudah menemukan cintanya yang baru. Sedangkan aku disini masih mengais-ngais kenangan ku bersamanya. Padahal aku tahu, hidupku masih bisa terus berjalan tanpa dia.

Sabtu, 09 Februari 2013

Yang Paling Indah ya PDKT !!

Masa PDKT atau pendekatan itu paling indah. Iyalah secara mau ngedapetin hati cewe yang di suka ya dengan kata-kata manis tentunya. Segala jurus di keluarkan, dari rayuan sampai perhatian maut yang bikin cewek klepek-klepek. Akhirnya cewe menyerah, merasa nyaman dan berbalas perhatian. *pengalaman* -_-

Setiap pagi selalu namanya yang tertera di layar ponsel ku. Dialah orang pertama yang selalu mengucapkan selamat pagi buatku. Awalnya aku acuh menanggapinya, risih mungkin karena tak pernah diperlakukan seperti itu. Aku menyerah, aku merasa tak enak karena dia seniorku. Aku harus lebih sopan dengannya. Lama kelamaan semakin akrab dan komunikasi semakin intens. Yaaaaa seperti yang bisa di tebak. Saling perhatian, saling cemburu, saling khawatir dan bla bla bla.. tanpa status tentunya.

Aku tak mau memperlihatkan perasaanku, karena aku masih ragu ini hanya sementara atau ini akan bertahan sampai kami benar-benar ada status. Aku masih meyakinkan diriku sendiri dengan sebuah kalimat dari seseorang yang sampai saat ini masih aku ingat "Jatuh cintalah saat kamu benar-benar siap, jangan jatuh cinta hanya karena kamu kesepian".

Aku menimbang-nimbang semua perasaanku, dan dia mengutarakan. Sehari dua hari sampai tiga hari masih dia yang mengisi hari-hariku. Dia menghipnotisku untuk terus jatuh cinta kepadanya. Dia tak banyak biacara. Namun perlakuan manisnya membuat setiap wanita jatuh cinta. Siapa yang ngga jatuh cinta kalo tiba-tiba mau ke kampus nganter jas ujan, siapa yang ngga jatuh cinta tengah malem mau ke kost nganter makanan, siapa yang ngga jatuh cinta hampir setiap malam petikan gitar dan suara merdunya itu memenuhi gendang telingaku dengan nyanyian romantis yang mampu menghapus masa laluku.

Sial, aku benar-benar jatuh cinta !!
Aku tak mampu menolak dan bibirku spontan menjawab "iya" saat dia menyatakan perasaannya dihadapanku dengan tatapan yang benar-benar membuat aku enggan berkedip. Ah masa PDKT itu telah usai -__________-

Sudah ada status yang jelas di antara kami. Berpacaran. 
Awal dari beberapa masalah, pikirku. Aku harus siap merasakan yang namanya rindu, cemburu bahkan marah-marah tidak jelas. Mempunyai pacar anak kuliahan semester akhir juga harus ekstra ekstra sabaaaaaaar. Usia yang terpaut 4tahun mungkin juga membuat kami banyak perbedaan. Bukankah berbeda itu indah? :)

Aku selalu meyakinkan hatiku jika perbedaan itu indah.Tapi kalo sudah seperti ini? ini terlalu banyak perbedaan. Dia suka melukis dan aku suka menulis tapi dia sama sekali tak mau membaca bahkan sekedar melihat. Bukankah dia juga bisa menjadi ilustratorku dengan begitu kami saling melengkapi !!
Aku sangat menghargai waktu sedangkan dia hanya membuang-buang waktunya. Sadar sayang, skripsi di depan mata dan kelulusan mu sebentar lagi. Kamu akan segera pergi dari daerah Istimewa ini dan pergi ke Kalimantan seperti impianmu menjadi guru disana dan bertemu keluargamu.

Ah keindahan itu hanya bertahan sebentar, perhatian itu tak bertahan lama. Aku melindungi dia dengan cara yang salah. Aku terlalu mengkhawatirkan keadaannya. Aku terlalu lebay mungkin tak bisa membiarkan dia lecet sedikit pun. Sayang, aku cuma engga mau kamu kenapa-kenapa!! aku sadar dan aku tau kamu sudah dewasa dan bisa menjaga dirimu sendiri. Tapi kamu jauh dengan orangtua butuh beberapa hari untuk bertemu mereka, sedangkan aku orang yang paling dekat dengan mu. Selama aku bisa, aku akan melindungmu. Aku menyuruhmu pamit saat kau pergi semata-mata biar aku tau dan gampang mencari kalo kamu kenapa-kenapa. Setiap sore aku masak dan bawa ke kost mu bukan untuk ketemu kamu, tapi aku ingin memastikan kamu baik-baik saja dan sudah makan. Aku menyuruhmu mencuci baju di saat waktu luangmu bukan karena apa-apa tapi biar kamu tak terlalu lelah. Lebay siii .....

Pacaran itu 2 orang yang terlibat didalamnya. Saling memperjuangkan. Saling menguatkan jika satu diantaranya lemah, saling melengkapi jika ada yang kurang. Saling menghibur jika ada yang sedih. Saling menopang jika ada yang lelah. Bukan saling menyakiti seperti ini. Ya seperti yang dia lakukan. Katanya aku posesif. Memang, aku sangat-sangat posesif. Sekarang hanya aku yang berjuang mempertahankanmu yang berhasil membuat aku jatuh cinta (lagi).


setelah kau hadir saat aku ingin menghapus mereka
bibirku kelu saat aku kagum
ku berikan satu kesempatan itu untuk kamu
namun kau sia-siakan
bodohnya aku membiarkan kau menari di atas kesedihanku
tak apa, aku bahagia (kelak)
aku masih di sini bukan untuk kau cintai
aku di sini untuk melindungimu
dan bila tiba waktumu pergi
pergilah, temui cinta yang sungguh-sungguh mengerti kamu
temui dia yang mengerti akan kemauanmu
temui dia yang selalu bisa membuat kamu bahagia
mungkin kita akan lebih baik
kau akan lebih bahagia
tapi aku akan lebih bahagia darimu
dan bila memang itu terkadi

untuk kamu yg tak pernah membaca ini "EP"

Jumat, 01 Februari 2013

AKU BODOH !!!!

A : sebenernya semua ini masih bisa di lanjutkan engga?

E : ya mungkin masih bisa.

A : mungkin? harusnya kamu lebih tegas, kamu seorang lelaki calon kepala keluarga dan imam buat keluargamu kelak.

E : ini masalah yang kemaren? apa aku salah ngelakuin hobiku?

A : engga ada yang salah. Hanya kamu engga bisa bagi waktu buat aku, kamu hanya memikirkan kesenangan mu padahal aku butuh kamu. Aku sedang terpuruk.

E : Jangan nangis. Aku minta maaf kalo aku salah.

A : aku engga nangis, kamu juga ga salah. Aku yang salah engga pernah mau mengerti hal-hal yang kamu sukai. Aku hanya terbenam dalam rindu.

E : Maafkan aku membuatmu menangis.

A : Lihat mataku, lihat aku. Di dalam hatimu kamu jenuhkan? kamu lelah dengan semua ini? kamu tak bahagia dengan ku?

E : aku juga ngga tau dengan hatiku, aku takut menyakitimu dan awalnya aku bahagia. Kamu terlalu baik.

A : Lalu sekarang kamu tak bahagia? kenapa kamu engga lepas aku? aku terlalu baik katamu? aku juga bisa jadi orang jahat tapi aku ngga mau.

E : Entah aku tak tahu, nanti siapa yang baik sama aku kalo aku lepas kamu? siapa yang nasehatin aku? siapa yang ngerawat aku kalo sakit? aku takut kamu menjauh.

A : Kita kenal baik-baik, kalo memang semua harus berakhir semua juga bisa secara baik-baik.

E : aku berat nglepas kamu, aku ngga sanggup.

A : kamu cuma tidak mau mencoba, kamu terbayang masa lalumu. Lalu buat apa kau dulu mendekatiku?

E : aku ingin punya pacar.

A : tanpa kau menyayanginya? kau mengabaikan? oke aku sudah terbiasa di abaikan, aku sudah terbiasa mencintai dalam diam.

E : sudahlah sayang, jangan ragu sama aku. Aku tetap sayang kamu.

Dan entah, aku yang terlalu bodoh atau pemaaf. Sepertinya aku memang bodoh mempertahankan seseorang yang sudah jelas tak mencintaiku. Mungkin aku terlalu sayang, karena hanya dia yang sempat ku perhatikan di jarak yang sangat dekat. Aku hanya terlalu takut, aku tak bisa mengendalikan ego ku.

Sebelum dengannya aku selalu menjadi penguat sahabatku "buat apa nangisin orang yang ga tepat, Tuhan maha tau mana yang terbaik buat kamu buka mata dan buka hatimu"
Ternyata sekarang semua terjadi kepadaku sendiri, mau menyerah tapi aku tak tahu cara mengakhiri.
Sementara aku bertahan dengan kenangan yang terlalu banyak itu sebelum akhirnya akan aku lupakan.


Kamis, 17 Januari 2013

entah :)


Kamu tak luput ku sebut saat aku bercerita dengan Tuhan. Awalnya aku tak yakin bisa jatuh cinta lagi. Aku meragu dengan yang namanya cinta. Namun saat tangan kita berjabat dan saling menyebutkan nama, awal kita berkenalan binar cinta itu ada lagi. Aku mencoba menepisnya sayang, namun tak bisa. Cinta ternyata telah merasuk ke dalam jiwa kita. Seiring berjalan waktu kita saling mengagumi. Kita bercerita tentang masa lalu kita yang sangat menyakitkan. Dan suatu hari aku dan kamu menjadi kita , kita yang saling memiliki dan mencintai kata orang.
Aku sakit ketika kau tak mempercayaiku. Padahal awalnya aku bahagia saat sela tangan ku erat menyatu dengan sela jemari tangan mu. Pundak mu kau serahkan untuk ku sandari. Air mataku yang menetes kau hapus dengan tangan mu. Kau tenangkan aku dengan petikan gitar dan suara merdumu. Sungguh aku telah melupakan masa laluku. Tapi apa kau juga telah melupakan masa lalu mu sayang?
Aku terlanjur tak bisa berpaling. Rasanya aku berhenti pada satu titik yaitu kamu !! Kamu memang bukan yang ku inginkan. Tapi kau selalu ada saat aku membutuhkan. Saat aku terbaring lemah kau yang merawatku. Saat aku merindukan orang-orang yang ku kasihi, kau memeluk ku erat dan mencoba mendamaikan pikiran ku. Jangan pernah berubah sayang. Kau memilih aku. Harusnya kau telah melupakan masa lalu mu. Jangan pernah takut melangkah bersama ku. Aku tak sama dengannya sayang. Aku pernah tersakiti sama seperti mu. Tak mungkin aku menyakiti orang yang meyakinkan ku dengan cinta.
 Yang aku kangenin dari kamu banyak, ngga ke itung -_-
Tiap aku mampir ke kost kamu udh di depan pintu senyum" sendiri dan selalu bilang "dek motornya standarin dua jangan lupa kunci stang"
dan aku juga kangen saat kita masak bareng rebutan nyuci piring hahaha :D
Tiap aku mau pulang kamu bilang "memble jangan pulang" setdaaaaaah -_-"













ini ulah kamu foto-fotoin aku ngga jelas sambil bilang "mana memblenya mana" errrrr -_____-

















aku juga kagum setiap kuas yang kau pegang menggores kanvas dan melukis sesuatu yang ngga jelas tapi hasilnya sangat indah :')
maaf setiap kali aku bilang "lukisannya jelek" tapi sesungguhnya aku kaguuuuum :*


 keisengannya yang lain :|