My Rainbow Dreams

Just Blogger Templates

Minggu, 16 Desember 2012

Agungnya persahabatan mengalahkan semua termasuk .... *isi sendiri*

Yogyakarta semua berawal, dari berbagai daerah di sini lah bersatu dan bersahabat ..

Indah guys saat itu, pertama kali kita kumpul. Iseng-iseng kita berjalan menyusuri malam jogja. Kapan akan terulang lagi?
Kapan kita akan seperti dulu?
Bercanda- canda lagi :')








Dan inii...
tawa kita lepas :)
aku suka seperti ini ..
kalian?



























Kita saling melindungi, melengkapi, bahkan kita saling menguatkan satu sama lain. Tapi semua itu justru menjadi salah paham , aku sendiri salah paham :'( aku salah mengartikan semuanya. Terlalu cepat menyimpulkan :'

Masih bisa engga kita akrab kaya gini? jawab... :(

 mau seperti mereka yang masih bisa baik-baik sampai sekarang. Kenapa kamu mengabaikan aku? mereka ada yang seperti aku, tapi mereka mampu menerima bukan menjauhi -_-

Ini ternyata main kita yang terakhir guys :') bakalan kangen kalian hihi

Singkat tapi menyenangkan. 12-12-2012 ternyata juga ada moment spesial kita lunch bareng loh tanpa di rencana :') miss you all ..

 

Sabtu, 15 Desember 2012

Darimu Berawal dan Darimu Berakhir

Sementara kau selangkah lebih maju dariku, aku masih di sini diam. Mencoba mengais-ngais kenangan yang tercecer kemarin. Menampar-nampar pipiku sendiri dan berharap ini hanyalah mimpi. Masih hangat di pikiranku betapa bahagianya saat kau mengajak aku melayang bebas di angkasa sebelum kau dorong aku jatuh dan terluka. Aku kira , aku akan bahagia jatuh dalam cintamu namun justru cintamu mebuat aku semakin sakit dalam dan sangat dalam. Banyak cerita yang kita rangkai kemarin, tapi semua seperti kilat. Cepat. Bahkan sangat cepat. Bagaimana aku bisa melupakan mu jika sosok mu setiap hari ku tatap?

Kenapa matamu selalu berbinar dan bibir mu selalu melengkung setiap kali kau bertatap dengan ku? padahal kau bilang tak cinta.
Kenapa kau masih memperhatikan ku sampai hal terkecil dalam hidupku? Padahal kau bilang tak sayang.
Kenapa kau membuat aku jatuh terperosok ke dalam cintamu jika kau tak mau dan mampu membangunkan ku?

Aku telah membunuh perasaan yang tumbuh dengan tiba-tiba ini. Aku menganggap semua tiada, semua tak pernah terjadi. Tapi mulut mu tetap terkunci rapat. Sikapmu kaku dan dingin. Mata kita tak pernah bertatap akrab, bibir pun enggan saling mengucap dan menyapa. Aku telah membunuh dan mengubur perasaan ini demi agungnya persahabatan, dan apa engkau masih akan membunuh persahabatan demi gengsi?