My Rainbow Dreams

Just Blogger Templates

Sabtu, 16 Maret 2013

Apa salahnya jika Ibumu penjual jamu dan ayahmu petani?

"aku hanya anak seorang penjual jamu, ayah ku seorang petani. Apa kamu mau dengan anak penjual jamu dan petani?"

Aku tau, kamu sedang mencoba meragukan pilihan ku. Kamu sedang berusaha membuat aku mundur menjauhi mu. Tapi kamu salah. Selama kamu belum enyah dari hadapan ku mungkin aku tak akan mundur. Bukannya aku mengemis menunggu cintamu, tapi kamu sendiri yang meyakinkan aku kalau kamu juga tak akan mundur. Tapi kenapa, sekarang dengan gampangnya kau mempermainkan aku seperti boneka barbie? bukankah pria sejati tak akan memainkan boneka barbie?
Apa salahnya jika orangtua mu penjual jamu dan petani? bukankah itu pekerjaan halal? ini memang terlampau jauh untuk mengikut campurkan orangtua kedalam masalah kita. Status saja tidak jelas kenapa harus ada orangtua di dalam hubungan kita.

Aku malas memikirkan ini. Terlebih memikirkanmu walau tanpa sengaja. Kamu hebat mampu merasuk menelusup di rongga pikiranku. Bahkan saat kamu sudah tidak menjadi kekasihku lagi. Bukan sesuatu hal yang baru, dulu kau yang meninggalkan aku dengan alasan-alasan klasikmu. Ya alasan yang tak logis menurut ku. Tetap saja aku tak dapat membencimu setelah perpisahan itu. Semakin hari justru aku dan kamu semakin akrab. Dekat, seperti dulu.

Aku selalu mendekap mu dalam doa, tak letih ketika aku memohon ampun kepada Tuhan aku menyelipkan kita . Doa biasa sebenarnya "jika berjodoh dekatkan jika tidak hilangkan rasa ini dan biarkan dia mendapatkan yang lebih baik begitu juga dengan ku". Tapi Tuhan selalu mendekatkan kita dengan pertemuan-pertemuan yang tak terduga. Apa itu jodoh? semoga tidak.

Ah aku tak tau, aku terlalu muda untuk memikirkan itu. 

"kamu bisa menerima keadaan keluargaku, tapi bagaimana dengan orangtuamu bila tau anaknya mendapatkan mertua penjual jamu dan petani? cukup aku terluka dengan masalaluku dan cukup membuat orangtuaku malu"

Terus saja mengoyahkan pendirianku. Aku tetap bertahan sebelum kau yang mundur.  Jika memang kelak aku berjodoh denganmu aku punya dua tangan, punya dua kaki punya tenaga dan pikiran. Aku bisa bekerja.

Jika kau menginginkan aku pergi baik, aku akan pergi tapi bukan untuk sekarang. Aku akan pergi setelah tugas ku selesai. Menjagamu di kota pelajar ini~