My Rainbow Dreams

Just Blogger Templates

Selasa, 20 Mei 2014

Hanya Angan, Kapan Nyatanya?

Semua berawal ketika aku terlibat perbincangan hangat bersama sahabat lamaku semasa sekolah. Kita berbicara tentang kebiasaan lucu dan konyol ketika sekolah dulu. Tak sedikit kenangan manis yang tertata rapi. Semua kenangan itu belum porak-poranda meski pelakunya kini entah kemana dan dengan siapa. Niatnya aku tak ingin mengingat semua itu lagi karena bagiku masa yang sudah lalu tak akan terulang.

Aku setengah marah ketika mengingat. Aku setengah kecewa jika aku mereka-reka lagi masa itu. Masa dimana yang kuhadapi hanyalah angan bukan kenyataan. Iya, hanya angan? Kapan nyatanya? Ketika ada wanita lain yang menggenggam tanganmu? Ketika ada wanita lain yang berjalan sejajar bersamamu? Ketika ada wanita lain yang kau perhatikan dengan kata-katamu yang ceplas-ceplos itu?

Em.. hampir 2 tahun semua berlalu. Sepertinya kita tak juga mendapat titik temu. Titik temu? Bukannya hanya aku yang berharap sedangkan kamu tidak? Aku terlalu cepat menafsirkan bahwa semua ini cinta. Bukankah semua ini perhatian biasa yang selalu kamu berikan kepada wanita.

Dunia kita sekarang berbeda walau berada di pulau yang sama. Aku semakin tak lagi kau kenal. Aku sudah semakin jauh. Kau ingat saja tidak. Meski begitu terimakasih dulu sempat menjadi tempat berkeluh kesah. Sempat menjadi semangat meski tak pernah menjadi satu-satunya.

Senin, 19 Mei 2014

Andai Kau tak Datang

Dan jika waktu itu kamu tak datang kembali mungkin aku tak serindu ini. Jarak kita sudah terlalu jauh. Ruang dan waktu juga berbeda. Hatipun sudah tak seperti dulu. Kau kini sudah menjadi milik orang lain. Harusnya aku merasa senang kamu masih mengingatku. Kamu meminta maaf telah menyakitiku, tak membalas semua yang dulu telah ku beri. Tak apa, aku tak pernah mengharapkan apapun darimu. Kecuali kasih sayang yang tulus :')

Aku teringat bagaimana kamu menghempaskanku, mengabaikanku. Bodohnya aku terus bertahan dan membiasakan berteman dengan air mata. Benar, kadang bodoh dan terlalu sayang hanya berbeda sangat tipis. Kamu tak tahu dan tak akan pernah mau tahu bagaimana usahaku, perjuanganku untuk sekedar tak mengingatmu. Tapi seolah-olah yang aku lihat, yang ada di depan mataku, yang ada di sekelilingku mengingatkan tentangmu.

Ternyata kamu tak benar-benar membawa kenangan kita pergi. Kamu menitipkannya padaku. Buktinya aku masih bisa dengan jelas melihat dan mengingat semua itu. Tenang, rasaku sudah tak seperti dulu. Aku hanya ingin bernostalgia dengan masa lalu.

Apa yang masih sering kamu ingat tetangku? Ah bodoh. Tentunya kamu sudah tak akan mengingat-ingatku lagi. Beberapa bulan yang lalu hanya sekedar membalas sapaku kamu enggan. Tapi aku masih mengingatmu, hanya mengingat. Teduhnya matamu , senyummu yang aneh, tingkahmu yang polos, sikapmu yang sederhana, sifatmu yang dewasa kadang-kadang kekanak-kanakan dan semua hal manis-manis masih ku ingat. Bukan hanya hal-hal manis yang aku ingat. Nampakya masih banyak hal yang membuat aku terluka juga masih membekas hingga sekarang. Namun aku sudah tak mau mempermasalahkan. Yang harus kamu tahu saat ini kita telah berbeda ruang dan waktu. Aku tak pernah membencimu. Aku masih menganggapmu ada, hanya perasaanku sudah lain. Mungkin kamu juga telah bahagia dengan seorang yang kamu inginkan , bukan yang kamu butuhkan.

Aku menyayangimu, keluargamu, sahabat-sahabatmu. Andaikan kamu datang kembali, semoga aku tak serindu ini. Semoga aku sudah tak mengingatmu sebagai masa laluku.