My Rainbow Dreams

Just Blogger Templates

Sabtu, 20 Juli 2013

2 Juli Satu Bulan Setelah Ulang Tahunmu

Senin, 3 Juni 2013

Sehari setelah ulang tahunmu. Cup cake dengan 2 lilin, sederhana tapi bermakna bagiku. Bersama sahabat-sahabatmu ku gedor pintu kamar. Dengan muka yang kusut, rambut berantakan dan baju acak-acakan karena terbangun dari tidur siangmu. Kau tiup lilin pada cup cake yang aku pegang. Mungkin buatmu yang kulakukan hanyalah buang-buang waktumu saja. Tak ada hadiah spesial yang aku persiapkan. Aku hanya punya sekeping CD yang menyimpan beberapa slide foto di dalamnya. Tak berharap banyak, aku tak meminta lebih. Tapi yang aku dapatkan petang itu hanya perhatian tak acuh. Lelahku terbayar rasa sakit. Ku kira detik itu aku akan bahagia sepertimu tapi dugaanku 100% salah. Dan aku tersadar detik itu aku benar-benar kehilanganmu...

Juniku terasa hambar. Sayatan-sayatan kecil terasa pilu ketika aku melewati beberapa tempat yang sering aku kunjungi bersamamu. Ingatan yang seharusnya aku lupakan kembali muncul di permukaan seperti tayangan langsung yang harus aku lihat. Kau begitu mendalam. 

Tapi bukankah hidupku harus terus berjalan ada ataupun tanpamu? Dahulu sebelum kau datang dan membual dengan kata-kata manismu hidupku baik-baik saja dan itu artinya aku juga akan baik-baik saja bila kau pergi. Aku bersyukur terlepas dari jeratmu. Aku tak marah apalagi kecewa. Hanya aku tak menyangka pria polos dan baik sepertimu mampu menyakiti aku yang keras kepala ini.

Tak ada lagi nomor mu tertera di layar handphone ku, karena memang benar untuk melupakanmu aku harus menghapus nomor ponselmu pula. Satu bulan penuh aku tak pernah memutar lagu kesukaan kita, aku tak pernah melalui jalan yang sering kita lalui, aku tak pernah menyentuh gitar kesayanganku karena gitar adalah benda kesayanganmu, aku tak pernah makan di tempat biasa kita sering makan dan aku benar-benar ingin melenyapkan semua kenangan yang berhubungan denganmu.

Aku berhasil. Aku sudah baik-baik saja. Tak ada lagi rasa sakit ketika aku memutar lagu kesukaan kita, tak ada pula bayangan wajahmu ketika aku melewati jalan yang sering kita lewati. Aku benar-benar melenyapkanmu. Tapi...

2 Juli 2013

Aku mengira sahabatku bergurau saat mengira dia sedang melihatmu. Setelah ku pastikan  ternyata itu bukan kau dia hanya seseorang yang mirip denganmu. Hal yang tak ku duga ketika aku menoleh kebelakang sosokmu nyata. Di atas sepeda motor kesayangan mu kau lajukan motor ke arah yang ku ketahui. Kost seseorang yang katamu tak pernah akan kau jadikan kekasihmu. Entah setan apa yang merasuk ke dalam ragaku yang kalab. Aku diam-diam mengikutimu. Dan ternyata aku melihat yang seharusnya tak ku lihat. Kau berboncengan mesra dengan wanita itu. Persendian ini terasa lemas, sepeda motor yang ku pacu seketika menjadi pelan lajunya, mata ikut berkaca-kaca ketika sahabatnya sakit (hati). Dapat aku simpulkan bualanmu hanyalah omong kosong yang seharusnya dulu tak pernah aku percaya. Sebulan yang lalu kamu memohon, mengemis agar kedekatanmu dengan wanita itu tak ku beberkan pada sahabat-sahabat mu.  Pikiranku kacau. Aku kembali lagi ketempat semula , sialnya aku berpapasan lagi dan dengan tampang polos kamu klakson aku. Ah pria macam apa kau ini tak punya perasaan !!