My Rainbow Dreams

Just Blogger Templates

Senin, 11 Februari 2013

Setelah Semua Usai

Sosok sederhana. Tak begitu tampan dengan kulit bersih badan tegap tak terlalu besar ataupun kecil. Seseorang yang dulu cerewet dengan ulah konyolku. Seseorang yang selalu mengkhawatirkanku. Semua telah usai. Aku merindukannya, aku merindukan sosok itu.

Cinta dan sayang yang tak mampu bertahan memaksa kami harus saling melepas setelah kami sama-sama berjuang. Awalnya kami saling menyayangi sebelumnya harus saling menyakiti dan melupakan satu di antara yang lain. Kisah yang tak sempurna sesempurna mimpi-mimpi yang sempat kami rajut. Semua telah usai.

Tak ada lagi yang bisa ku banggakan. Tak ada lagi tangan lembut yang mengusap kepalaku saat aku merindukan keluargaku di sana. Tak ada lagi yang meledekku "pipi tembem" "hidung pesek" "bibir kecil tapi memble". Ah aku merindukannya Tuhan..

Tak munafik. Bayang-bayangnya selalu menjadi sosok yang harus ku hindari. Seolah menempel di setiap aku berjalan kemanapun untuk menghindar darinya. Selalu saja dia tak pernah absen dari mimpiku. Selalu saja dia yang ku ingat setiap aku hendak memejamkan mata ataupun membuka mata setelah aku tertidur. Berhentilah berputar di otakku. Ku mohon, semua telah usai.

Sialnya aku tak bisa membencinya. Setiap kata yang terlontar dari bibirnya selalu saja bisa ku maafkan. Setiap perbuatannya selalu saja bisa ku ampuni. Padahal semua telah usai.

Secepat itu aku terlupakan. Secepat kisah antara aku dan dia. Sesingkat perkenalanku dengannya. Ajari aku melupakan mu!! Ku mohon..

Apa kamu masih sering merindukan aku saat semua ini telah usai? Ah pertanyaan bodoh, tentu saja tidak. Mungkin dia sudah menemukan cintanya yang baru. Sedangkan aku disini masih mengais-ngais kenangan ku bersamanya. Padahal aku tahu, hidupku masih bisa terus berjalan tanpa dia.

Sabtu, 09 Februari 2013

Yang Paling Indah ya PDKT !!

Masa PDKT atau pendekatan itu paling indah. Iyalah secara mau ngedapetin hati cewe yang di suka ya dengan kata-kata manis tentunya. Segala jurus di keluarkan, dari rayuan sampai perhatian maut yang bikin cewek klepek-klepek. Akhirnya cewe menyerah, merasa nyaman dan berbalas perhatian. *pengalaman* -_-

Setiap pagi selalu namanya yang tertera di layar ponsel ku. Dialah orang pertama yang selalu mengucapkan selamat pagi buatku. Awalnya aku acuh menanggapinya, risih mungkin karena tak pernah diperlakukan seperti itu. Aku menyerah, aku merasa tak enak karena dia seniorku. Aku harus lebih sopan dengannya. Lama kelamaan semakin akrab dan komunikasi semakin intens. Yaaaaa seperti yang bisa di tebak. Saling perhatian, saling cemburu, saling khawatir dan bla bla bla.. tanpa status tentunya.

Aku tak mau memperlihatkan perasaanku, karena aku masih ragu ini hanya sementara atau ini akan bertahan sampai kami benar-benar ada status. Aku masih meyakinkan diriku sendiri dengan sebuah kalimat dari seseorang yang sampai saat ini masih aku ingat "Jatuh cintalah saat kamu benar-benar siap, jangan jatuh cinta hanya karena kamu kesepian".

Aku menimbang-nimbang semua perasaanku, dan dia mengutarakan. Sehari dua hari sampai tiga hari masih dia yang mengisi hari-hariku. Dia menghipnotisku untuk terus jatuh cinta kepadanya. Dia tak banyak biacara. Namun perlakuan manisnya membuat setiap wanita jatuh cinta. Siapa yang ngga jatuh cinta kalo tiba-tiba mau ke kampus nganter jas ujan, siapa yang ngga jatuh cinta tengah malem mau ke kost nganter makanan, siapa yang ngga jatuh cinta hampir setiap malam petikan gitar dan suara merdunya itu memenuhi gendang telingaku dengan nyanyian romantis yang mampu menghapus masa laluku.

Sial, aku benar-benar jatuh cinta !!
Aku tak mampu menolak dan bibirku spontan menjawab "iya" saat dia menyatakan perasaannya dihadapanku dengan tatapan yang benar-benar membuat aku enggan berkedip. Ah masa PDKT itu telah usai -__________-

Sudah ada status yang jelas di antara kami. Berpacaran. 
Awal dari beberapa masalah, pikirku. Aku harus siap merasakan yang namanya rindu, cemburu bahkan marah-marah tidak jelas. Mempunyai pacar anak kuliahan semester akhir juga harus ekstra ekstra sabaaaaaaar. Usia yang terpaut 4tahun mungkin juga membuat kami banyak perbedaan. Bukankah berbeda itu indah? :)

Aku selalu meyakinkan hatiku jika perbedaan itu indah.Tapi kalo sudah seperti ini? ini terlalu banyak perbedaan. Dia suka melukis dan aku suka menulis tapi dia sama sekali tak mau membaca bahkan sekedar melihat. Bukankah dia juga bisa menjadi ilustratorku dengan begitu kami saling melengkapi !!
Aku sangat menghargai waktu sedangkan dia hanya membuang-buang waktunya. Sadar sayang, skripsi di depan mata dan kelulusan mu sebentar lagi. Kamu akan segera pergi dari daerah Istimewa ini dan pergi ke Kalimantan seperti impianmu menjadi guru disana dan bertemu keluargamu.

Ah keindahan itu hanya bertahan sebentar, perhatian itu tak bertahan lama. Aku melindungi dia dengan cara yang salah. Aku terlalu mengkhawatirkan keadaannya. Aku terlalu lebay mungkin tak bisa membiarkan dia lecet sedikit pun. Sayang, aku cuma engga mau kamu kenapa-kenapa!! aku sadar dan aku tau kamu sudah dewasa dan bisa menjaga dirimu sendiri. Tapi kamu jauh dengan orangtua butuh beberapa hari untuk bertemu mereka, sedangkan aku orang yang paling dekat dengan mu. Selama aku bisa, aku akan melindungmu. Aku menyuruhmu pamit saat kau pergi semata-mata biar aku tau dan gampang mencari kalo kamu kenapa-kenapa. Setiap sore aku masak dan bawa ke kost mu bukan untuk ketemu kamu, tapi aku ingin memastikan kamu baik-baik saja dan sudah makan. Aku menyuruhmu mencuci baju di saat waktu luangmu bukan karena apa-apa tapi biar kamu tak terlalu lelah. Lebay siii .....

Pacaran itu 2 orang yang terlibat didalamnya. Saling memperjuangkan. Saling menguatkan jika satu diantaranya lemah, saling melengkapi jika ada yang kurang. Saling menghibur jika ada yang sedih. Saling menopang jika ada yang lelah. Bukan saling menyakiti seperti ini. Ya seperti yang dia lakukan. Katanya aku posesif. Memang, aku sangat-sangat posesif. Sekarang hanya aku yang berjuang mempertahankanmu yang berhasil membuat aku jatuh cinta (lagi).


setelah kau hadir saat aku ingin menghapus mereka
bibirku kelu saat aku kagum
ku berikan satu kesempatan itu untuk kamu
namun kau sia-siakan
bodohnya aku membiarkan kau menari di atas kesedihanku
tak apa, aku bahagia (kelak)
aku masih di sini bukan untuk kau cintai
aku di sini untuk melindungimu
dan bila tiba waktumu pergi
pergilah, temui cinta yang sungguh-sungguh mengerti kamu
temui dia yang mengerti akan kemauanmu
temui dia yang selalu bisa membuat kamu bahagia
mungkin kita akan lebih baik
kau akan lebih bahagia
tapi aku akan lebih bahagia darimu
dan bila memang itu terkadi

untuk kamu yg tak pernah membaca ini "EP"

Jumat, 01 Februari 2013

AKU BODOH !!!!

A : sebenernya semua ini masih bisa di lanjutkan engga?

E : ya mungkin masih bisa.

A : mungkin? harusnya kamu lebih tegas, kamu seorang lelaki calon kepala keluarga dan imam buat keluargamu kelak.

E : ini masalah yang kemaren? apa aku salah ngelakuin hobiku?

A : engga ada yang salah. Hanya kamu engga bisa bagi waktu buat aku, kamu hanya memikirkan kesenangan mu padahal aku butuh kamu. Aku sedang terpuruk.

E : Jangan nangis. Aku minta maaf kalo aku salah.

A : aku engga nangis, kamu juga ga salah. Aku yang salah engga pernah mau mengerti hal-hal yang kamu sukai. Aku hanya terbenam dalam rindu.

E : Maafkan aku membuatmu menangis.

A : Lihat mataku, lihat aku. Di dalam hatimu kamu jenuhkan? kamu lelah dengan semua ini? kamu tak bahagia dengan ku?

E : aku juga ngga tau dengan hatiku, aku takut menyakitimu dan awalnya aku bahagia. Kamu terlalu baik.

A : Lalu sekarang kamu tak bahagia? kenapa kamu engga lepas aku? aku terlalu baik katamu? aku juga bisa jadi orang jahat tapi aku ngga mau.

E : Entah aku tak tahu, nanti siapa yang baik sama aku kalo aku lepas kamu? siapa yang nasehatin aku? siapa yang ngerawat aku kalo sakit? aku takut kamu menjauh.

A : Kita kenal baik-baik, kalo memang semua harus berakhir semua juga bisa secara baik-baik.

E : aku berat nglepas kamu, aku ngga sanggup.

A : kamu cuma tidak mau mencoba, kamu terbayang masa lalumu. Lalu buat apa kau dulu mendekatiku?

E : aku ingin punya pacar.

A : tanpa kau menyayanginya? kau mengabaikan? oke aku sudah terbiasa di abaikan, aku sudah terbiasa mencintai dalam diam.

E : sudahlah sayang, jangan ragu sama aku. Aku tetap sayang kamu.

Dan entah, aku yang terlalu bodoh atau pemaaf. Sepertinya aku memang bodoh mempertahankan seseorang yang sudah jelas tak mencintaiku. Mungkin aku terlalu sayang, karena hanya dia yang sempat ku perhatikan di jarak yang sangat dekat. Aku hanya terlalu takut, aku tak bisa mengendalikan ego ku.

Sebelum dengannya aku selalu menjadi penguat sahabatku "buat apa nangisin orang yang ga tepat, Tuhan maha tau mana yang terbaik buat kamu buka mata dan buka hatimu"
Ternyata sekarang semua terjadi kepadaku sendiri, mau menyerah tapi aku tak tahu cara mengakhiri.
Sementara aku bertahan dengan kenangan yang terlalu banyak itu sebelum akhirnya akan aku lupakan.